Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu mendistribusikan vaksin anti KHV atau dikenal dengan KV3 untuk mengatasi wabah Koi Herveks Virus (KHV) di Kabupaten Bengkulu Utara dan sekaligus menekan angka penyebarannya.
“Vaksin tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Jendral Perikanan Budidaya dan didistribusikannya melalui Balai Benih Ikan Sentral (BBIS),” kata Kepala DKP Provinsi Ir. Bismalinda di kantornya, Senin (21/2).
Bukan hanya mendistribusikan vaksin, Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan juga akan mengganti induk ikan mas yang mati akibat KHV di BBIS Bengkulu Utara.
Vaksin anti KHV telah dikenal dengan nama KV3 dan merupakan satu-satunya vaksin yang paling efektif untuk melawan penyakit yang disebabkan virus KHV. Metode pengembangan KV3 adalah melemahkan virus melalui kultur, mengisolasi klon non Pathogonik. Selanjutnya melemahkan dengan radiasi sinar Ultraviolet (UV).
Menurut Kepala DKP Provinsi Ir. Bismalinda, saat ini KV3 dan induk sudah diterima langsung dari Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Ikan di BBIS bengkulu Utara, sementara proses vaksinasi terhadap benih ikan mas agar tidak terjangkit KHV telah berlangsung.
Vaksin-vaksin tersebut selanjutnya akan dikirimkan juga kepada UPR-UPR (Unit Pembenihan Rakyat).Namun apabila pembudidaya ikan mas, yang juga mendapati ikan mas-nya mati akibat KHV, dapat melaporkannya langsung kepada BBI Sentral, sehingga tim dapat langsung turun ke lapangan dan KHV tidak menular ke ikan mas lainnya.
Induk ikan mas yang diterima dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Hidup merupakan induk ikan mas yang berasal dari UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. Jumlah induk ikan yang diganti sekitar 1 ton atau sama dengan jumlah ikan yang mati akibat KHV.
DKP Provinsi juga akan melakukan sosialisasi terhadap pembudidaya ikan mas agar KHV tidak menyerang ikan mas milik mereka. Selain mensosialisasikan segera melapor ke BBIS, Bismalinda juga meminta kepada pembudidaya ikan untuk memisahkan ikan yang sudah terinfeksi dengan ikan yang belum terjangkit. (MC-Kota Bengkulu)
Bukan hanya mendistribusikan vaksin, Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan juga akan mengganti induk ikan mas yang mati akibat KHV di BBIS Bengkulu Utara.
Vaksin anti KHV telah dikenal dengan nama KV3 dan merupakan satu-satunya vaksin yang paling efektif untuk melawan penyakit yang disebabkan virus KHV. Metode pengembangan KV3 adalah melemahkan virus melalui kultur, mengisolasi klon non Pathogonik. Selanjutnya melemahkan dengan radiasi sinar Ultraviolet (UV).
Menurut Kepala DKP Provinsi Ir. Bismalinda, saat ini KV3 dan induk sudah diterima langsung dari Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Ikan di BBIS bengkulu Utara, sementara proses vaksinasi terhadap benih ikan mas agar tidak terjangkit KHV telah berlangsung.
Vaksin-vaksin tersebut selanjutnya akan dikirimkan juga kepada UPR-UPR (Unit Pembenihan Rakyat).Namun apabila pembudidaya ikan mas, yang juga mendapati ikan mas-nya mati akibat KHV, dapat melaporkannya langsung kepada BBI Sentral, sehingga tim dapat langsung turun ke lapangan dan KHV tidak menular ke ikan mas lainnya.
Induk ikan mas yang diterima dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Hidup merupakan induk ikan mas yang berasal dari UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. Jumlah induk ikan yang diganti sekitar 1 ton atau sama dengan jumlah ikan yang mati akibat KHV.
DKP Provinsi juga akan melakukan sosialisasi terhadap pembudidaya ikan mas agar KHV tidak menyerang ikan mas milik mereka. Selain mensosialisasikan segera melapor ke BBIS, Bismalinda juga meminta kepada pembudidaya ikan untuk memisahkan ikan yang sudah terinfeksi dengan ikan yang belum terjangkit. (MC-Kota Bengkulu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar