Kota Bengkulu, 19/04/2011 (Infopublik). Pencabutan subsidi Minyak Tanah (Mitan) membuat harganya menjadi mahal, dan berakibat masyarakat mulai beralih ke Gas 3 kg. Kondisi ini membuat pangkalan minyak tanah gulung tikar karena minimnya keuntungan dan sepinya pembeli.
Kasi perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Bengkulu Rahman Syah membenarkan kenyataan tersebut dilapangan. Saat ini masyarakat di Kota Bengkulu sebagian besar sudah tidak menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar utama, mereka lebih cenderung beralih ke gas dan bahan bakar lain yang lebih murah.
Menurutnya sejak 31 Maret 2011 lalu, pangkalan dan pengecer sudah tidak mau menjual Mitan. Masyarakat sudah banyak beralih ke gas sedangkan pengecer kalau menjual minyak tanah hanya mendapatkan untung yang sedikit.
“Harga Mitan non subsidi tergantung pasar dunia. Bisa berubah sesuai dengan harga minyak dunia. Ini pula yang membuat masyarakat enggan membelinya karena dianggap terlalu mahal,”ungkapnya.
Ia menggambarkan sebelum dicabutnya subsidi, Kota Bengkulu mampu menghabiskan 30 ribu liter (6 tangki) perharinya. Namun sejak dicabutnya subsidi, konsumsi mitan menurun drastis menjadi 9 tangki perbulannya.
“Ini keberhasilan konversi gas. Dari 112 pangkalan mitan saat ini telah berkurang menjadi 40 persen, namun pangkalan saat ini belum mau sepenuhnya beralih menjual gas. Dikarenakan tingkat kelakuannya masih lambat,”jelasnya.
Ditempat terpisah, Mirwan (34) salah satu pemiik pangkalan, selasa (19/4) mengatakan untuk saat ini kami mengalami penurunan penjualan mitan sangat drastis. Sejak subsidi minyak tanah ditarik bulan yang lalu, kami belum tahu harga untuk nonsubsidi yang dijual kepada masyarakat namun harga non subsidi kemarin sempat tembus angka Rp 12 ribu/liter.
“Sejak dicabutnya subsidi, harganya naik turun mengikuti pasar dunia. Sudah hampir satu bulan namun pembeliannya baru 15 ribu liter. Keuntungan sedikit lakunya lama, kemungkinan saya akan menjual gas 3 kg. Namun menunggu minyak tanah saya habis,”ungkap Mirwan. (Admin/Budi/MC Kota Bengkulu)
Senin, 18 April 2011
KTP ELEKTRONIK MULAI DIBERLAKUKAN BULAN AGUSTUS
Kota Bengkulu, 19/04/2011 (Infopublik). Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) Kota Bengkulu menjadwalkan akan memberlakukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, Agustus mendatang. Pembuatan KTP tersebut tidak dibiayai pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
Kepala Dukcapil Kota Bengkulu Jauhar, SH, selasa (19/4) mengatakan keputusan pemberlakuan pembuatan KTP elektronik gratis tersebut setelah pertemuan dengan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. APBN akan menganggarkan pembuatan KTP elektronik tersebut.
“Jadi masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk membuat KTP elektronik, artinya tidak benar isu yang selama ini beredar jika pembuatan KTP elektronik mengeluarkan biaya lebih mahal, karena nantinya akan dibiayai APBN,”uangkapnya.
Mengenai proses pengiriman peralatan untuk penunjang pelaksanaan KTP elektronik ini, menurut Kepala Dukcapil direncanakan pada bulan Juli nanti.
“Seluruh peralatan penunjang proses pembuatan KTP elektronik itu, nantinya akan didistribusikan ke seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu,”ungkapnya.
Untuk memaksimalkan pembuatan KTP elektronik ini nantinya, disetiap kecamatan akan dilatih empat orang untuk menjadi operator khusus. Dirjen Dukcapil akan mengirimkan satu orang ke setiap kecamatan bertugas mengawasi operator tersebut.
Tambahnya “jika KTP elektronik ini ditetapkan, maka seluruh KTP lama akan ditarik dari warga karena tidak berlaku lagi. Untuk pembuatan tidak boleh diwakilkan karena harus foto dan melakukan sidik jari disertai membawa Surat Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sudah dibagikan. Untuk saat ini penduduk yang sudah wajib KTP sebanyak 251.983 orang dan semuanya sudah diverifikasi. Bagi warga yang merasa belum terdaftar atau belum mendapatkan NIK untuk segera melaporkan ke kantor Dukcapil”. (Budi/MC Kota Bengkulu)
Kepala Dukcapil Kota Bengkulu Jauhar, SH, selasa (19/4) mengatakan keputusan pemberlakuan pembuatan KTP elektronik gratis tersebut setelah pertemuan dengan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. APBN akan menganggarkan pembuatan KTP elektronik tersebut.
“Jadi masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk membuat KTP elektronik, artinya tidak benar isu yang selama ini beredar jika pembuatan KTP elektronik mengeluarkan biaya lebih mahal, karena nantinya akan dibiayai APBN,”uangkapnya.
Mengenai proses pengiriman peralatan untuk penunjang pelaksanaan KTP elektronik ini, menurut Kepala Dukcapil direncanakan pada bulan Juli nanti.
“Seluruh peralatan penunjang proses pembuatan KTP elektronik itu, nantinya akan didistribusikan ke seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu,”ungkapnya.
Untuk memaksimalkan pembuatan KTP elektronik ini nantinya, disetiap kecamatan akan dilatih empat orang untuk menjadi operator khusus. Dirjen Dukcapil akan mengirimkan satu orang ke setiap kecamatan bertugas mengawasi operator tersebut.
Tambahnya “jika KTP elektronik ini ditetapkan, maka seluruh KTP lama akan ditarik dari warga karena tidak berlaku lagi. Untuk pembuatan tidak boleh diwakilkan karena harus foto dan melakukan sidik jari disertai membawa Surat Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sudah dibagikan. Untuk saat ini penduduk yang sudah wajib KTP sebanyak 251.983 orang dan semuanya sudah diverifikasi. Bagi warga yang merasa belum terdaftar atau belum mendapatkan NIK untuk segera melaporkan ke kantor Dukcapil”. (Budi/MC Kota Bengkulu)
Langganan:
Postingan (Atom)